P3M STIQ Wali Songo Situbondo Teken MoU dengan RJI
STIQ Wali Songo Situbondo terus memantapkan langkah menjadi perguruan tinggi yang mampu mengabdikan diri kepada bangsa Indonesia. Even-even peningkatan mutu pengelolaan terus diikuti guna untuk memperkuat manajemen perguruan tinggi yang berdaya saing tinggi.
Seperti baru-baru ini mengikuti “Seminar Nasional“ dalam rangka Launching Pusat Studi Publikasi Ilmiah di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) 08 Februari tahun 2020. Acara yang dilanjutkan penandatanganan perjanjian kerjasama antara P3M STIQ Wali Songo Situbondo dengan RJI itu berjalan lancar.
Hadir sebagai pembicara, Bapak Eric Kunto Aribowo, MA sebagai pembicara pada sesi pertama. Beliau menyampaikan peran RJI dalam perkembangan jurnal dibuktikan dengan tersebarnya pengurus daerah yang berada di 33 provinsi. Tidak hanya itu, RJI telah melaksanakan lebih dari 500 lokakarya serta telah menandatangani MoU Bersama lebih dari 60 instansi. Terakhir pemateri juga menyampaikan bahwa RJI saat ini telah memiliki 2 ambasador dan 12 associate editor DOAJ, 18 Mendeley Advisor serta 870 anggota Crossref
Selanjutnya, dilanjutkan Dr. Dasapta Erwin sebagai salah satu pembicara menyampaikan bahwa RJI sebagai penggagas pertama pusat studi publikasi ilmiah di Indonesia bahkan di ASEAN pun tidak ada. Hal serupa hanya ada di CWTS Leiden Belanda. Berikutnya pemateri menyampaikan RJI sebagai sebuah organisasi besar memiliki pengetahuan, keterampilan, infrastruktur serta dukungan publik dibuktikan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh RJI selalu dihadiri oleh banyak peserta dari seluruh Indonesia. Pemateri juga berharap dengan kreatifitas, peluang dan pikiran terbukanya, kedepan RJI dapat memberikan masukan kepada pemerintah terkait dengan tren riset di Indonesia. Berikut Gambar Peran RJI untuk mewujudkan riset yang merata dan berkeadilan.
Pada sesi selanjutnya yang dipandu oleh Arbain S.Pd., M.Pd, dengan pemateri Dr. Juneman Abraham, M.Si menyampaikan materi PANDU (Psychological Science Accelerator) : “Kafe Daring” Peneliti untuk Pemerataan. Menyampaikan konsep sains terbuka. Pemateri berharap penulis dapat menikmati semua proses penelitian (yang menghasilkan “sains”), dari pre sampai post-. secara berkeadilan.
PANDU (Psychological Science Accelerator: Delightful Collaboration) adalah brand Indonesia dari PSA, yaitu jaringan peneliti psikologi se-dunia yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi riset psikologi
Bahan bacaan: Aktualitas al-Qur’an dan Problematika Makna dalam Bahasa Arab
Seminar itu ditutup dengan pemateri terakhir Muhammad Ratodi, S.T., M.Kes, memaparkan terkait dengan Hak cipta, lisensi serta penggunaan creative common pada setiap karya yang ada di internet termasuk jurnal. Oleh sebab itu setiap karya tulisan baik artikel, jurnal dan buku harus didaftarkan Hak Cipta dan Lisensinya. Dengan diresmikannya Pusat Studi Publikasi Ilmiah ini, diharapkan RJI tidak hanya berfokus pada urusan OJS dan jurnal saja, namun dapat berkontribusi pula pada riset terkait publikasi ilmiah di Indonesia, tutur Andri Putra Kesmawan.
Baca Juga: Al-Quran Dan Deradikalisasi Paham Keagamaan Di Perguruan Tinggi: Pengarusutamaan Islam Wasathiyah